Air mata pula mengalir dengan laju walaupun tidak diminta...
lebih2 lagi mendengar kisah dan lagu2 yang menyentuh ttg Allah swt yang Maha Pemurah dan Penyayang..
Terasa kerdil diri ini.. Terasa menyampah pada sikap berputus asa yang terpaut pada sanubari ini...
Redupkanhati sudah jemu dengan kesedihan yang menimpa diri..kenapa nak bebankan hati ini dengan kesedihan...sesungguhnya, sukar utk diertikan bagaimana halusnya pemikiran seorang wanita...
justeru, baik dikaji dan diperhatikan kesedihan yang macam mana yang boleh dilayan, yang boleh dikekalkan atau yang perlu dihazafkan( dibuang).
semua orang tak sama.....dan Allah swt akan uji mengikut keimanan seseorang...
ust di Tahfiz dulu pernah berpesan, kat tahfiz ni lagi laa bnyk dugaan...pangkat syaitan yang dihantar juga tinggi dan kuat..yea lah sebab nak lawan dan lemahkan budak2 hafiz dan hafizah... mereka kan setiap masa dengan Al-Quran dan solat Hizbi...
Aduhai redupkanhati, tolong hatimu, tlg dirimu dan tolong akalmu untuk sentiasa positif, tenang dan beribadah dalam ibadah yang sahih kepada Allah swt...
Hasil pencarian dan muhasabah sendiri, ingin diri ini berkongsi dengan semua shbt, lawan atau kawan tentang tingkat darjat seorang hamba..hamba kelas A, kelas B atau kelas terakhir...sudah tentu pandangan Allh swt kepada setiap kelas ini berbeza...yang kelas pertama sudah tentu disayangiNya lebih kerana taqwa, keimanan dan kesabaran yang dimiliki..
Ukuran Derajat Seorang Hamba ( Dari Nilai Amal & Dosa )
Setiap kali seseorang melakukan kemaksiatan, maka derajat seseorang akan turun dan turun, sampai ke tingkat ‘asfala safilin' (yang paling rendah). Sebaliknya setiap kali seseorang melakukan ketaatan, maka tingkatnya akan naik dan akan terus naik, sampai ke tingkat yang paling tinggi ‘illiyyin'. Tetapi, terkadang dalam perjalanan kehidupan manusia itu, seseorang mengalami naik turun derajat.Selanjutnya, sesungguhnya kedudukan manusia itu sangat ditentukan oleh perjalanannya secara umum, dan apa yang paling dominan dalam perjalanan hidupnya itu. Apakah manusia itu lebih sering melakukan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla, atau sebaliknya kemaksiatan dalam rentang waktu kehidupannya. Jika manusia menghabiskan waktunya hanya untuk bermaksiat, menolak hukum, dan aturan syariah Allah Azza Wa Jalla, maka manusia akan menjadi golongan bawah 'asfiliin',dan mendapatkan azab di neraka secara kekal. Jadi kondisi ini yang akan menentukan manusia masuk golongan ‘ashabul yamin' (golongan kanan) atau ‘ashabul syimal' (golongan kiri), atau masuk ‘assabiqunal awwalun' (golongan pertama-tama yang beriman), seperti digambarkan dalam surat Al-Waqi'ah.
Disinilah banyak jiwa-jiwa yang salah dan melampau batas. Ia tidak memahami hakikat sebenarnya. Ada seorang hamba yang turun derajatnya sejauh-jauhnya, melbihi jarak barat dan timur, antara langit dan bumi. Akan tetapi derajatnya tidak naik sejauh jarak turunnya.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam :
“Sesungguhnya seorang hamba yang berbicara satu kata tanpa dipikirkan, ia terjun ke dalam neraka lebih jauh daripada timur dan barat”.